Jumat, 29 Maret 2013

Pengertian Konflik 10 SMK



A.Pengertian Konflik

Konflik adalah :  Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing.
Substantive Conflict merupakan perselisihan  yang berkaitan dengan tujuan kelompok,  pengalokasian sumber dalam organisasi, distribusi kebijaksanaan serta prosedur serta jabatan pekerjaan
Emotional  Conflict terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan ,serta adanya pertentangan antar pribadi (personality clashes)
Berikut ini ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa pakar, yaitu :
1. Dr.Robert M.Z Lawang : Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status kekuasaan dimana tujuan dan mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukan saingannya.
2. Drs. Ariyono Suyono : Konflik adalah proses atau keadaan dimana kedua belah pihak berusaha saling menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing, yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
3. Nardjana : Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu. Permasalahan yang dihadapi oleh para wirausahawan hendaknya yang aktual dan menarik serta mengandung beberapa kemungkinan tindakan , diantara beberapa alternatif pemecahan masalah , salah satunya cara penerapan Teori Dewey tentang berpikir positif , bahwa seorang wirausahawan hendaknya :
  1. tidak merasa bimbang , bingung , dan kesulitan.
  2. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan tersebut.
  3. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan cara pemecahan masalah.
  4. Mengembangkan ide untuk memperolaeh pemecahan terbaik.
  5. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta yang valid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar